PEMERINTAH NAGARI TABEK PATAH GELAR VERIFIKASI KETAT, PASTIKAN BLTS TEPAT SASARAN
TABEK PATAH, 24 Oktober 2025 – Guna memastikan bantuan sosial pemerintah tepat sasaran, Pemerintah Nagari Tabek Patah bersama dengan Badan Perwakilan Rakyat Nagari (BPRN), Kerapatan Adat Nagari (KAN), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) menggelar rapat verifikasi kelayakan calon penerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Kesra. Rapat yang berlangsung pada Jumat, 24 Oktober 2025 digelar secara terbuka dan transparan di aula kantor Wali Nagari.
Proses verifikasi ini menjadi tahap krusial sebelum penyaluran dana bantuan. Tujuannya, untuk menyaring dan memvalidasi data calon penerima sehingga tidak ada lagi warga yang seharusnya berhak tertinggal, atau sebaliknya, data yang tidak memenuhi kriteria lolos menerima bantuan.
Zulkifli selaku Wali Nagari Tabek Patah dalam sambutannya menekankan komitmennya untuk mengutamakan keadilan dan kepatutan.
"BLTS Kesra ini adalah hak warga yang benar-benar membutuhkan, dan itu harus kita jaga. Rapat verifikasi hari ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami kepada publik. Kita ingin pastikan setiap rupiah bantuan negara ini diterima oleh mereka yang paling terdampak secara ekonomi," ujarnya di hadapan para peserta rapat.
Proses Seleksi Melibatkan Unsur Masyarakat
Yang membuat proses ini dianggap lebih akurat adalah keterlibatan berbagai unsur. BPRN hadir mewakili suara dan aspirasi masyarakat, KAN memberikan pertimbangan dari sisi kearifan lokal dan pengetahuan tentang kondisi sosial warga, sementara TKSK memberikan tinjauan teknis dari aspek kesejahteraan sosial.
"Kami dari TKSK turun langsung ke lapangan, memverifikasi kondisi riil calon penerima. Data yang kami bawa ke rapat ini sudah melalui cross-check, mulai dari kondisi ekonomi, jumlah tanggungan keluarga, hingga kerentanan sosial. Ini bukan sekadar data administrasi, tetapi data yang punya 'nyawa'," jelas Nora Anike Silvia dari TKSK Kecamatan.
Setiap nama calon penerima dibahas satu per satu. Musyawarah untuk mufakat menjadi metode utama dalam pengambilan keputusan. Jika terdapat data yang meragukan atau perlu klarifikasi lebih lanjut, tim akan menunda keputusannya dan memerintahkan untuk dilakukan pendalaman data ulang.